Rabu, 01 Juni 2016

GODS OF EGYPT




Rating:
PG-13 (for fantasy violence and action, and some sexuality)
Genre:Action & AdventureScience Fiction & Fantasy
Directed By:
Written By:Burk SharplessMatt Sazama
In Theaters:
On DVD:May 31, 2016
Box Office:$31.1M
Runtime:
Lionsgate - Official Site

Cast

Jauh sebelum filmnya sendiri tayang, Gods of Egypt sebenarnya sudah dengan sangat gamblang dalam setiap trailernya menunjukkan bahwa dirinya bukanlah jenis film yang pantas kamu anggap serius, apalagi bahan untuk mendalami mitologi Mesir kuno. Tidak ada ceritanya dalam lembaran buku sejarah mana pun dewa-dewa Mesir hidup berdampingan dengan manusia, memiliki darah emas dengan fisik lebih besar dan mampu bertransformasi menjadi binatang besi layaknya robot-robot Transformers. Ya, secara kualitas di atas kertas Gods of Egypt itu buruk, ia punya naskah buruk, akting buruk, eksekusi buruk dan spesial efek buruk. Tetapi terkadang jika kamu sudah menurunkan harapanmu sampai titik yang terendah jauh-jauh hari, Gods of Egypt bisa menyenangkan untuk ditonton untuk sekedar melepas penat, ya, paling tidak, ia lebih enjoyable ketimbang koleganya sesama film aksi petualangan fantasi mitologi macam Clash of The Titans dan sekuelnya, Wrath of the Titans,

Semua dewa-dewi Mesir yang ditampilkan di sini memang ada dalam buku-buku sejarah yang pernah kamu baca, dari Dewa matahari; Ra, Osiris, Horus, Set, Thoth sampai Anubis penguasa alam baka, tetapi dunia Gods of Egyptgarapan Alex Proyas (The CrowDark CityI, RobotKnowing) ini bisa dibilang sedikit berbeda ketika menggunakan set dunia alternatif Mesir kuno yang diberi sentuhan modern. Dikisahkan Horus (Nikolaj Coster-Waldau), si penguasa udara tengah bersiap untuk dilantik menjadi raja Mesir baru menggantikan ayahnya, Osiris (Bryan Brown) namun siapa sangka di tengah kemeriahan pesta besar peralihan kekuasaan itu, Set (Gerard Butler) adik Osiris datang dengan agendanya sendiri; menghadirkan kekacauan luar biasa guna merebut singgasana sang calon raja baru. Hasilnya, Osiris terbunuh, sementara Horus kalah dalam sebuah pertarungan, tidak hanya kehilangan posisinya sebagai raja, ia juga harus merelakan kedua matanya di ambil paksa Set dan menerima hukuman diasingkan. Dari sini, siapa sangka nasib Mesir dan para dewa ternyata bergantung pada sosok manusia bernama Bek (Brenton Thwaits).

Jujur, premis yang ditawarkan Gods of Egypt memang jauh dari mitologinya, namun susah untuk menyangkal bahwa modifikasi elemen Shakespearean klasik dengan segala perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan para dewa-dewi yang tersaji dalam ranah fantasi ini menarik. Sayang konsep hanya sebatas konsep, karena di lapangan duo penulisnya, Matt Sazama dan Burk Sharpless gagal menghadirkan sebuah kedalaman cerita yang cukup untuk membuat penontonnya bisa terikat dan peduli dengan nasib para karakternya. Ya, mengecewakan memang melihat sebuah potensi menarik terbuang percuma begitu saja dengan segala presentasi yang serba kacau, bahkan spesial efek vaganza yang menjadi daya tarik utamanya selain dua aktor utamanya yang terlihat cakep menggunakan pedang dan sandal juga jauh dari luar biasa. Bayangkan, dengan bujet yang menyentuh 140 juta Dolar, kualitas CGIGods of Egypt hanya sedikit lebih baik dari sinetron laga naga Indosiar, bahkan CGI dari video game next gen saja masih jauh lebih keren. Oke, mungkin saja kamu bisa mengesampingkan kualitas cerita mediokernya, toh, kita tahu bahwa Gods of Egypt diciptakan bukan buat bersaing mendapatkan penghargaan Oscar buat naskah terbaik 2017 nanti, masalahnya, adegan aksi yang diharapkan ternyata juga tidak terlalu perkasa. Kamu bisa memasukkan Gods of Egypt dalam kategori film tanpa otak yang berisik, di satu sisi melihat segala kehebohan dan kekacauan yang dihasilkan bisa menjadi sebuah tontonan menghibur berskala besar namun di sisi lain ia tidak jarang terlihat murahan dan konyol, tak jarang kita menertawakan segala kebodohan narasi dan karakternya, belum lagi beberapa visual efeknya yang kasar, seperti proses transformasi yang buruk dan pertarungan yang jauh dari kata mengesankan, ya, beruntung ia masih punya cukup stok pemanis yang efektif dari misalnya Courtney Eaton sebagai Zaha yang cantik atau Chadwick Boseman yang mampu menghadirkan eksotisnya dewi Thoth, ya, setidaknya buat kaum adam yang menonton.

Sumber


DOWNLOAD
Kualitas : BRRIP
Source : MAX
Resolusi : 720p & 360p
File : MKV & MP4



720p MKV
Openload : http://sh.st/PWhNX
Upload.mobi : http://sh.st/PWhZu
Usersfiles : http://sh.st/PWhPM
Filerev : http://sh.st/PWhEG


360p MP4
Openload : http://sh.st/PWh8f
Upfile : http://sh.st/PWhxH
Solidfiles : http://sh.st/PWhyA



Subtitle : Subscene 
========================================================================== 
Kualitas : HDRIP
Source : SHeRiF
Resolusi : 720p & 240p
File : MP4


720p MP4
Openload : http://sh.st/Pvgte
Upload.mobi : http://sh.st/PvdMQ
Uptobox : http://sh.st/Pvd8q
Tusfiles : http://sh.st/Pvfw6



360p MP4
Openload : http://sh.st/Pvfda
Upfile : http://sh.st/PvfLc
Solidfiles : http://sh.st/PvflE



Subtitle : Subscene

Tidak ada komentar:

Posting Komentar