Rabu, 01 Juni 2016

10 CLOVERFIELD LANE (2016)




Rating:


PG-13 (for thematic material including frightening sequences of threat with some violence, and brief language)
Genre:Mystery & SuspenseDrama
Directed By:
Written By:Josh CampbellMatthew StueckenDamien Chazelle
In Theaters:
Box Office:$72.0M
Runtime:

Bad Robot Productions - Official Site 

Cast

Meski punya konsep tentang invasi alien yang menarik dan dipuja-puji oleh para kritikus, faktanya Cloverfieldgarapan Matt Reeves 2008 silam bukan jenis film yang mudah dinikmati karena penyajian ala found footage-nya yang membuat separuh penontonnya pusing dan mual-mual karena efek shaky kameranya yang begitu ‘mentah’. Tetapi jika bisa selamat melewati  teknis dan editing ‘kasarnya’ yang memabukan, kamu mungkin akan sepakat seperti saya bahwa Cloverfield memang adalah salah satu thriller fiksi ilmiah kecil yang jenius dan paling mendebarkan yang pernah ada.

Bahkan setelah rilisnya Cloverfield pembicaraan soal sekuelnya sudah muncul di permukaan meski kenyataannya hanya sekedar menjadi omong-omong semata. Sanking antusiasnya mengharapkan seri lanjutan Cloverfield, sampai-sampai banyak penonton yang berspekulasi bahwa Super 8-nya J.J Abrams adalah sekuel Cloverfield, tentu saja kemudian dibantah mentah-mentah oleh sutradara Star Wars: The Force Awakens itu. Tetapi penantian panjang itu berakhir sudah setelah di awal tahun ini Paramount Pictures mengumumkan judul resminya, 10 Cloverfield Lane yang dibarengi dengan trailer dan marketing viral ala Cloverfield yang mengusik rasa penasaran.

Tetapi kenyataannya, 10 Cloverfield Lane bukanlah sekuel Cloverfield, bahkan J.J Abrams yang kembali duduk di bangku produsernya pun menegaskan demikian meski ia tidak menampik bahwa film garapan sutradara debutan Dan Trachtenberg ini berbagi DNA yang sama termasuk dunia alternatif yang sama denganCloverfield-nya Reeves. Mungkin lebih tepat menyebutnya sebagai spin-off atau sidequel mengingat narasinya yang bukan seperti lanjutan namun bekerja sebagai pondasi yang juga berjalan beriringan dengan peristiwa yang terjadi dalam Cloverfield.

Jadi tidak ada penampakan kaiju seperti di film pertamanya. Tembok-tembok besar pencakar langit New York yang porak poranda digantikan dengan pemandangan pinggir kota yang sunyi, memperlihatkan sosok Mary Elizabeth Winstead dalam wujud Michelle tengah mengendarai mobilnya, pergi jauh dari kehidupan lamanya, meninggalkan kekasihnya, Ben (Bradley Cooper) yang memohon-mohon untuk kembali lewat pengeras suaraiPhone-nya. Tetapi jauh sebelum ia sampai di tempat tujuan yang entah di mana, mobil Michelle mengalami kecelakaan hebat yang juga menjadi salah satu  opening credit paling keren yang pernah ada.

Dari sini cerita dimulai. Singkatnya, Michelle kemudian diselamatkan oleh Howard (John Goodman) dan dibawa ke bunker bawah tanahnya. Howard menjelaskan bahwa ada serangan misterius mematikan yang tengah menghancurkan dunia, membuat udara di luar sana tercemar oleh limbah beracun mematikan. Michelle tidak sendiri di sana, ada tetangga Howard, Emmet (John Gallagher, Jr.) yang juga beruntung bisa berada di bunker yang mungkin paling nyaman di dunia itu. Ya, bunker Howard mungkin sangat nyaman, aman dan hangat, jauh dari ancaman mengerikan dari luar, tetapi siapa sangka teror malah datang dari dalam yang kemudian memaksa Michelle harus memutar otak agar bisa keluar dari sana.

10 Cloverfield Lane memang meminjam universe dan premis dasar tentang kiamat alien dari abangnya,Cloverfield sebagai pondasi ceritanya, tetapi jujur saja ini seperti dua film yang benar-benar berbeda. Kita mengenal Cloverfield dengan gaya mocku horornya yang mencekam dan memabukan, di sini, di 10 Cloverfield Lane, Dan Trachtenberg melakukan pendekatan lebih bersahabat dengan membuang jauh-jauh pengunaan shaky cam-nya, kembali ke sudut pandang orang ketiga, memodifikasi konsep sci-finya menjadi thriller home invasioan ruang sempit yang mencekam. Ya, 10 Cloverfield Lane memang kehilangan penyajian yang membuat Cloverfield selalu diingat tetapi bukan berarti ia lantas kehilangan taji dan ciri khasnya sendiri.

Saya suka bagaimana Trachtenberg mengolah naskah buatan Josh Campbell dan Matt Stuecken dengan sangat berkelas, mengalihkan perhatian kita sejenak dari dunia luar Cloverfield yang tidak jelas nasibnya, memfokuskan segalanya ke bunker nyaman milik Howard yang dipenuhi dengan banyak pertanyaan, misteri dan ketidakpastian dan juga tekanan tingkat tinggi yang dibangun perlahan namun dengan pasti akan mencekikmu nanti bersama atmosfer klaustrofobik menyesakan yang sangat efektif menggedor jantungmu sampai akhir nanti. Saya suka bagaimana Trachtenberg membangun segalanya dengan solid sejak awal. Membuka filmnya dengan opening yang keren, menghadirkan misterinya yang langsung menyentil rasa penasaranmu dan yang paling utama adalah bagaimana dengan jenius ia memaksimalkan sumber dayanya yang sangat terbatas, perlu diketahui, bujet 10 Cloverfield Lane ini lebih kecil ketimbang Cloverfield yang sebenarnya juga sudah sangat minim itu, tetapi sekali lagi Trachtenberg membuktikan bahwa biaya produksi bukan segalanya.

Satu hal lain yang menonjol dalam 10 Cloverfield Lane selain kualitas narasi dan penyutradaraan yang ‘menyimpang’ adalah casting-nya yang sempurna. Ia hanya punya tiga orang pemain utama, dan semua bermain fantastis. Kudos terutama patut diberikan kepada aktor senior John Goodman dalam salah satu penampilan terbaiknya. Berperan sebagai Howard sang penyelamat, Goodman bisa menghadirkan sebuah kompleksitas karakter yang menarik. Di satu sisi ia menimbulkan kecurigaan dengan segala tindakan pencegahan yang sedikit berlebihan, tetapi ia punya alasan bagus untuk itu dan jawaban buat semua pertanyaan, tetapi di sisi lain susah untuk tidak menaruh curiga kepadanya meski terlihat lembut dan sangat peduli, karakter Howard bisa menjadi sangat menyeramkan. Sementara Mary Elizabeth Winstead sukses menjadi heroin tangguh yang manusiawi meski di thrid act-nya ia tampak terlalu hebat. Secara keseluruhan Winstead mampu memadukan kekuatan emosi, rasa was-was dan kecerdasan berpikir yang berhasil di bawakannya dengan baik, relasinya bersama John Gallagher, Jr. memberikan sisi emosional tersendiri, terutama ketika Trachtenberg memberi sesi curhat intim buat keduanya guna memberi kedekatan lebih kepada penontonnya yang tentu saja menghasilkan efek peduli yang lebih kuat.

Sumber:https://filmsemaugue.blogspot.co.id/2016/05/10-cloverfield-lane-2016_31.html





TRAILER 




DOWNLOAD
Kualitas : WEB-DL
Source : ShAaNiG
Resolusi : 720p, 480p (Hardsub Indo) & 360p
File : MKV & MP4



720p MKV
Openload : http://sh.st/AFQfB
Kumpulbagi : http://sh.st/AFNpQ
ClicknUpload : http://sh.st/AFmPR
Upload.mobi : http://sh.st/AFmZ3
Usersfiles : http://sh.st/AFQti



480p MP4 (Hardsub Indo)
Openload : http://ouo.io/8S3fXr
Upfile : http://ouo.io/cb0ZBv
ClicknUpload : http://ouo.io/iecUYv
Upload.mobi : http://ouo.io/GJVqL  



360p MP4
Openload : http://sh.st/AFEXx
Mediafire : http://sh.st/AFNJ9
Solidfiles : http://sh.st/AFE4i



Subtitle : Subscene

Tidak ada komentar:

Posting Komentar